Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-14 20:51:56【Kabar Kuliner】247 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi menghadiri

Jakarta (ANTARA) - Misi dagang Kementerian Perdagangan RI bertajuk "Where Spices Tell Stories" ke Belanda pada 29 Oktober-1 November 2025 mencatatkan potensi transaksi senilai 14,6 juta dolar AS atau sekitar Rp239,4 miliar.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi mengangakan keberhasilan tersebut memberi sinyal positif bagi peningkatan ekspor sektor rempah dan bumbu Indonesia. Capaian itu juga merefleksikan tingginya minat pasar Eropa terhadap produk rempah dan bumbu Nusantara.
"Importir Eropa menilai produk rempah dan bumbu Indonesia memiliki keunggulan dari segi aroma dan kualitas. Produk kita juga berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pasar pangan organik dan berkelanjutan yang sedang berkembang pesat di Eropa," ujar Puntodewi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Adapun rempah dan bumbu yang paling diminati antara lain pala, lada putih, kunyit, jahe, serta bumbu makanan siap pakai.
Potensi transaksi dicapai melalui kegiatan forum bisnis dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) yang diselenggarakan di Indonesia House Amsterdam pada 30 Oktober 2025. Dalam forum ini, pelaku usaha Indonesia memperkenalkan produk unggulan mereka kepada pembeli asal Belanda, Prancis, dan Jerman.
Misi dagang diikuti sepuluh pelaku usaha Indonesia. Para peserta misi dagang mendapat kesempatan langsung menjajaki kerja sama dagang dengan mitra Eropa, serta memperluas jejaring distribusi di Belanda yang dikenal sebagai pintu gerbang perdagangan Eropa.
Selain forum bisnis, para peserta juga mengunjungi beberapa importir besar seperti Amboina, Nesia Food BV, Bina BV, dan INA Trading/Furnilux untuk mempelajari pola impor dan distribusi produk rempah di pasar Belanda.
Sebagai bagian dari rangkaian misi dagang tersebut, Kemendag menjalin pertemuan dengan Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries(CBI) dan Netherlands Enterprise Agency (RVO) pada 31 Oktober 2025.
Pertemuan membahas penguatan kelembagaan ekspor, pengembangan produk, serta akses pasar bagi sektor pertanian dan perikanan.
Suka(712)
Sebelumnya: Kiat menghindari penyakit semasa banjir
Selanjutnya: Mendagri: Inflasi YoY Oktober masih aman di angka 2,86 persen
Artikel Terkait
- DPR ingatkan Kemenhan agar gandeng BPOM distribusi vitamin ke SPPG
- DPR ingatkan masyarakat waspada obat & kosmetik tawarkan efek instan
- Rutan Cipinang
- Pemkot Palu: Penerapan standar MBG solusi hindari keracunan makanan
- Ini kata SPPG Meruya Selatan terkait asal menu beracun pada MBG
- Bangladesh, WFP berkomitmen tingkatkan pendanaan pengungsi Rohingya
- Penyebab produk pangan terpapar radioaktif & dampaknya bagi kesehatan
- 3 sumber protein nabati dan manfaatnya bagi tubuh manusia
- CKG, cahaya harapan dari negara untuk masa senja berjaya
- Produk biji
Resep Populer
Rekomendasi

Kemendes: Kebutuhan Makan Bergizi Gratis diharapkan disuplai dari desa

Vokasi Unhas dan Pemkot Makassar perkuat ekosistem pangan halal

Hari Pangan Sedunia, bergandengan tangan membangun pangan

Kepala BGN : Koperasi desa merah putih jadi mitra SPPG MBG

Gempa bumi dangkal, magnitudo 4,4 terjadi di Tarakan Kaltara

Deputi BGN tinjau SPPG di Banyuwangi, ingatkan standar Program MBG

Luhut minta BGN perbaiki serapan anggaran dan bangun ekosistem MBG

Rayakan Hari Pangan Sedunia 2025, dengan kurangi food waste